15 Juni 2007

Gamelan

Mbah kakung saya dulu sebagaimana orang tua lainnya adalah penggemar berat karawitan. Koleksi musik jawa itu mulai dari gendhing hingga langgam dan keroncong sepertinya banyak sekali, sedangkan saya yang masih abg (waktu itu) lagi gandrung-gandrungnya dengan lagu-lagu dari manca mulai new kids on the block hingga debbie gibson. Tak heran jika mbah saya sedang mendengarkan lagu jawa di satu-satunya tape yang kami miliki, saya akan segera keluar rumah sebagai tanda protes dan tentu saja karena saya sangat tidak nyaman dengan suara gendhing yang mendayu-dayu menyayat hati itu.
Sekarang keadaan sudah berubah, lebih tepatnya saya termakan omongan sendiri. Mbah kakung saya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dan sekarang saya mewarisi kegemarannya pada lagu jawa. Belum sampai tahap yang kelas berat seperti penikmat gendhing nyi condro lukito yang bisa berdurasi setengah jam satu lagunya, sekarang saya adalah penggemar campur sari, langgam-langgam dan gendhing-gendhing yang berdurasi paling lama 15 menit. Entahlah apa yang ada di pikiran saya, sepertinya dunia ini begitu damainya dalam alunan nada dari alat-alat musik itu. Harmoninya begitu indah dan lengkap, padahal ini adalah produk kebudayaan zaman nenek-moyang kita (jangan tanya tahun berapa dan siapa kepada saya). Waktu masih di smp dulu (smp 2 surakarta), saya ikut dalam ekskul karawitan, alasannya sederhana, saya tidak suka olahraga dan perangkat alat karawitan tersebut dipajang di panggung aula sekolah kami, jadi dalam pikiran saya kalau saya ikut ekskul ini suatu saat saya akan berpentas di panggung ini. Hasilnya kurang lebih sesuai harapan, setidaknya 2 kali saya dan kelompok karawitan berpentas dan sekali tampil live di RRI (benar, Radio Republik Indonesia Solo yang ada di dekat stasiun mBalapan itu :D).
15 tahun telah berlalu, ternyata saya memang berjodoh dengan gamelan ini. Kantor tempat saya bekerja mempunyai unit kegiatan yang salah satunya adalah karawitan. Boleh ditebak apa jadinya, saya menjadi anggotanya. Entah ini hanya sepengetahuan saya saja atau gimana, sepertinya animo anak muda sekarang terhadap budaya karawitan kurang. Padahal budaya fashion yang mempunyai label etnik begitu disuka, namun budaya musik yang notabene sangat etnik kurang diminati. Monggo sami dipun galih :pis:

cat : gambar Demung andalan saya dengan pemukulnya, kertas itu berisi partitur Ladrang Asmaradana

21 komentar:

Anonim mengatakan...

h1 ...

54lm kN4l ... y

jrN d0ng b6mAn cR4 bKn bL6 ?

Bns ml dh

!

iway disini mengatakan...

nesuuuuu, gitu aja nesuuuu :D

Anonim mengatakan...

Saya nyesel banget kenapa dulu ga mau diajak temen belajar karawitan. Sekarang liat bule² pinter main gituan jadi nelongso.

Anonim mengatakan...

aku baru baru ini juga dengerin (serius) gendhing2. sebelumnya biasa aja. entah kenapa ya setiap muter kok perasaan jadi beda. entah , aku gak bisa melukiskan, ada kedamaian, ada kegalauan, ada "kesedihan" pokoke dadi nglangut......

Anonim mengatakan...

oh ya way, lupa. aku punya koleksi mp3 cukup banyak gendhing2 jawa sunda bali. :) minat?

Mariskova mengatakan...

Daku pernah latihan gamelan. Si pelatih sampe frustasi xD, gara-gara saya lupa lagi lupa lagi kudu mukul nada yang mana. Setelah 3 bulan, beliao mengundurkan diri xD

Btw, mancing nih mancing??? Ikan kaliii... kekekeks

Mariskova mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
-Fitri Mohan- mengatakan...

pas saya SD dulu dimana NKOTB dan Debbie Gibson ngetop, saya malah menyengajakan diri ikutan karawitan. saya bisa lho mainin semua alat karawitan (bonang, gong, trus apa itu yang kalau dipukul harus dipegang supaya nggak bunyi lagi, saya lupa namanya) kecuali gendhang. tidak segampang keliatannya lho gendang itu.

oh iya, saking sukanya sama debbie gibson dulu, pas di tengah2 karawitan, saya suka mainin Electric Youth pake kulintang. of course nylendro. hahahaha.

Anonim mengatakan...

"Padahal budaya fashion yang mempunyai label etnik begitu disuka, namun budaya musik yang notabene sangat etnik kurang diminati. Monggo sami dipun galih"

soalnya ribet kali ya..

iway disini mengatakan...

to mas hedi:
masih blum telat untuk memulai, gabung aja mas ama sanggar-sanggar karawitan
to kw:
nah itu dia rasanya, bisa menambah konsentrasi, mau donk lagunya, email aku aja, ato share di multiply, ato piye??
to mbak dev:
hahahahaah, dasar nih, smoga suami ga frustasi hehehehe

to mbak FM:
halah, pengalamannya menyenangkan ternyata, saya baru bisa Demung /saron paling gede (yang kalo dipukul harus dipegang biar ga bunyi), dulu ga sempet ikut kulintang soale barengan ama les inggris

to tika:
ga ribet kok tik dibanding ngapalin kunci di gitar ato piano :D

Anonim mengatakan...

hehehe hayo mas, padune melu esklu karawitan men iso dolan nang rri tho? biasane alkid we..sugeng tepang

Anonim mengatakan...

kalau diibaratkan gending/gamelan itu beraliran jazz/slow rock maka gondang (batak) itu beraliran hard rock/metal ..suerrr deh :)

Anonim mengatakan...

dulu jaman masih aktif menari, diwajibkan buat apal ketukan gamelan, bonang dan konco2nya biar bisa nyocokin gerakan ama musik, skrg sih dah lupa aja

Anonim mengatakan...

sugeng tepang mas...

ikt karawitan jaman SD,pernah siaran di RRI Smg juga :)

Anonim mengatakan...

kapan-kapan kalo ketemuan lagi, iway perform ya? halah perform...kekekeke...

Herman Saksono mengatakan...

Saya suka karawitan, tapi waktu SD saya cuma diposisikan di Gender yang notabene suaranya kalah total sama Saron. :(

iway disini mengatakan...

to balibul:
halah, danyane alkid teko :D **salaman**

to oktap:
oh yeah, metal man!!

to gita:
wah penari yoo??

to langit:
salamannn :D

to mbok:
duet sama juragan?? hehe

to momon:
padahal aku tuh pengen banget lho main gender, biar kayak di sinetron Losmen dulu itu lho

Bangsari mengatakan...

ya, meski ngga pernah kenal baik dengan gamelan dan karawitan, saya setuju dengan sampeyan. gamelan dan karawitan itu menentreramkan. apalagi kalo pas panas siang-siang. marahi ngantuk tur penak tenan.

just Endang mengatakan...

jadi kangen nari lagiiii....utk di seni tari Jawanya jg kesulitan lho skrg cari penari muda yg mumpuni. Aku nari, tapi ora iso nuthuk gamelan...mung ngrasakno sampe mbrebes mili...

Anonim mengatakan...

Ngomong-ngomong ada gak yang punya mp3 musik-musik gamelan jawa gak.. klo ada minta dunk

iway disini mengatakan...

to del:
saya dulu dapet di multiply lumayan banyak