27 Februari 2007

Taman Bunga Nusantara Cipanas

Hari Minggu kemarin, kami sekeluarga berwisata [lebih tepatnya mampir] ke tempat tersebut. Taman bunga ini terletak di antara puncak dan cianjur, di sebelah kiri jalan kalau dari puncak. Seperti wisata pegunungan lainnya, udara yang segar, angin sejuk berhembus dan suhu yang relatif dingin cukup membuat kesan pertama yang menyenangkan. Saya sendiri baru pertama datang ke tempat ini, karena dulu belum ada kesempatan berwisata kesini. Berhubung sudah agak siang dan hujan siap turun kebumi, kakak pertama [halah] memutuskan, udah kita pakai kereta aja keliling taman, biar cepet selesai terus cepet pulang *sigh*. Sebagai warga keluarga yang baik, saya ikut aja [apalagi dibayarin heheheheh]. Kereta yang dimaksud ternyata mengingatkan saya pada sepur kelinci yang ada di pasar malam waktu kecil saya di Solo. Kereta memulai perjalanannya dengan memasuki gerbang taman menuju area-area di dalam taman dipandu oleh kaset mbak tour guide yang bersuara lewat speaker [hehehehhe], entah karena kaset yang sudah diputar beratus kali atau catu daya yang lemah, ada beberapa bagian dari suara mbak tour guide yang terdengar fals atau mleyat-mleyot. Baru melewati 3 area yang ditunjukkan mbak e-guide, ada penyesalan yang datang kenapa harus naik kereta. Dari luas taman [disebutkan sekitar 34 hektar], menurut saya lebih enak dilalui dengan jalan kaki, karena bisa melihat lebih detail ke jenis-jenis bunga yang ada dan berfoto-foto ria. Bagian terakhir inilah yang membuat saya lebih menyesal kemudian, karena setelah foto dari kamera dipindah ke pc, sebagian buram karena gerakan kamera waktu memotretnya, maklum keretanya goyang terus ditambah kemampuan photograper yang sangat meragukan :D. Jadi saran saya untuk calon pengunjung taman bunga ini, lebih baik sediakan waktu yang cukup panjang untuk bisa menikmati pemandangan yang menakjubkan dengan berjalan dari satu area ke area yang lain, bawa makanan kecil secukupnya [minimal air minum] atau bahkan ingin piknik juga telah disediakan areanya, bawa kamera untuk mengabadikan anda dan keluarga di hadapan beragam jenis bunga atau sekedar mengambil gambar bunga untuk hiasan dapur rasanya cukup menyenangkan :D
semoga berguna.

23 Februari 2007

mbak humas

Tidak ada yang penting atau urgen untuk disampaikan, cuma kegatelan saya saja yang ingin saya tuliskan. Rabu malam (21/2) di headline news metro tv disiarkan adam air yang hard landing [apa pula maksudnya ini] di bandara Juanda Surabaya. Dari gambar yang ditayangkan terlihat badan pesawat yang melengkung [saya belum melihat retakan], namun karena warna dari pesawat yang dibuat melengkung saya mengira itu hanya ilusi optik mata saya saja. Tak berapa lama humas dari adam air regional surabaya [atau apalah] memberikan pernyataan di depan wartawan [metro tv]. Mbak itu berkata, "Logikanya, kalo pesawat melengkung atau retak masak bisa ditarik hingga hanggar, lha ini buktinya pesawat sudah ditarik ke hanggar!" . Malam itu saya setuju bahwa pesawat tersebut tidak retak atau melengkung. Esoknya (22/2) , semua koran yang saya baca [korantempo, media indonesia] menampilkan foto pesawat yang retak dan melengkung. Well, that's what PR do :P

22 Februari 2007

Kursus Oracle

Seminggu ini saya menunaikan tugas belajar [baca:kursus] dari kantor tempat saya bekerja. Tempat kursus itu ada di dekat monumen proklamasi di daerah menteng. Ada akses internet yang disediakan untuk para peserta, jadi bisa kursus sambil menjelajah di dunia tanpa batas ini meski kadang membuat saya ketinggalan materi karena keseriusan saya membaca tulisan di bapak dan ibu blogger semua :D . Yang agak mengecewakan adalah situs-situs yang 'berbau' blog sepertinya di blok oleh admin tempat kursus itu, jadi saya cuma bisa membaca tanpa bisa meninggalkan komentar [favorit saya] ataupun posting artikel baru di blog saya ;( . Beberapa isi kepala yang mengacung-acungkan jari untuk dituliskan adalah :
  • Hari Ahad kemarin adalah Tahun Baru Imlek dan seperti biasa aroma hari raya tersebut menghiasi pertokoan, jalan-jalan dan acara televisi. Banyak acara tv yang menyelipkan tema-tema imlek meski kadang cuman sekedar ucapan selamat . Satu hal yang sangat mengganggu saya dalam acara tv itu adalah kenapa kalo ada orang cina yang ngomong pasti dibuat cadel, hingga bisa dibilang orang cina di Indonesia itu cadel semua alias susah ngomong 'r'. Mungkin orang cina yang dikenal oleh produser acara tersebut adalah cadel, atau orang cina yang cadel lebih 'menjual' daripada yang normal dan mungkin ada beberapa alasan lainnya, tapi menurut saya itu bukan alasan yang bisa membenarkan stereotype tersebut. Bahwa di dunia nyata hal yang terjadi sebaliknya sebaiknya kita sadari.
  • Beras, teman satu kongkowan dengan banjir selalu datang ke negara kita setiap tahun, saya cuman bisa mengelus dada [dada saya sendiri] ada apa dengan negara ini?. Belum cukupkah korupsi dan teman-temannya terjadi di negeri ini, hingga beras dan teman-temannya diundang pula meramaikan pagelaran bencana di Indonesia. Jika belum cukup dengan beras, ada baiknya kita panggil juga teman kongkow beras di tempat tongkrongan lain yaitu jagung, singkong, sagu dan roti. Menurut saya tidak ada salahnya dengan mengkonsumsi mereka sebagai makanan pokok. Sepertinya naif dan tidak ilmiah [kalau tidak mau dibilang bodoh] menyatakan bahwa mengkonsumsi singkong, tiwul, nasi jagung dan makanan turunan yang lain menurunkan gengsi, tidak elit, makanan kaum marginal, dst. Mungkin artikel ini bisa jadi bahan bacaan
Waduh saya harus berangkat kursus lagi nih, fyi saya mampir ke kantor untuk posting artikel ini. Semoga bermanfaat

15 Februari 2007

amboi mahalnya


Sudah masuk muri belum yaa??

09 Februari 2007

Kisah (udah agak) lama


Kenapa agak lama, karena memang terjadi tahun kemarin (2006), ada teman mencoba merasakan pekerjaan office boy, dengan membersihkan dispenser dan mengganti air di galon yang kebetulan sudah mau habis. Iseng-iseng ngelap mangkuk logam di dispenser membuat cover atas penutup dispenser terbuka, dari sinilah terbuka aib yang selama ini 'mereka' simpan dari kami semua. Aib yang membuat kami terpana melebihi keterpanaan kami pada Siti Nurhaliza yang akan menikah dengan Mr K [waktu itu]. Siapa 'mereka' ?? mungkin 2 atau 3 generasi kecoak berjumlah sekitar 10 hingga 20 puluhan, masih tersisa pula kulit telur-telur mereka menempel di mangkuk logam dispenser. Jumlah kulit telur kiranya lebih dari 40-an, lalu dimana sisa kecoak yang lain , hmmm mungkin sedang dinas luar kota atau studi banding ala anggota parlemen :D. Jadi selama hampir 2 tahun ini, kami (sekitar 15 orang, blum termasuk tamu diundang dan tak diundang yang sudi mampir ke ruangan kami) meminum air (yang mungkin) dari bak mandi para coro itu. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada teman kami yang mengeluh sakit perut dan sebangsanya [kalo sakit kantong ya biasa lah]. So, Beware Of what you drink and eat!! [semoga benar inggris saya].

Apalah arti sebuah posko

Kenapa harus posko ?? sedikit-sedikit posko, ada ini dikit posko, heboh dikit posko. Posko = Pos Komando?? posko gempa, posko longsor, posko banjir=Pos Komando Banjir, jadi dari sini biangnya banjir?? [kita serbu yukk]. Katanya menuju masyarakat madani, madani siapa ??[madani dalam bahasa jawa berarti menyerupai, mengumpati :D]. Mungkin lebih menyenangkan kalau diganti Pusat Informasi [pusi], Graha Penyelamatan [gaman], Tempat Nongkrong Partai Hanuman [tepong paha], dst. Gitu aja kok repot :D



bacaan yang mungkin terkait, disini

08 Februari 2007

dari media

Beberapa hari terakhir, semua media memberitakan tentang banjir, kondisi terkini para korban, penelusuran sebab jangka pendek maupun panjang, statistik banjir [apalagi nih] hingga perkiraan seberapa besar banjir yang akan melanda Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia beberapa tahun yang akan datang. Tentulah tidak bijaksana jika melihat kejadian ini hanya dari sisi korban maupun orang biasa bukan korban [??], kehadiran pejabat publik sebagai nara sumber-minimal pendapat- menjadi bumbu yang mewarnai pemberitaan-pemberitaan tersebut, meski kadang komentar 'beliau-beliau' membuat alis terangkat, muka nyengir dan hasrat ingin nonjok begitu menggelora [sigh]. Komentar-komentar yang 'menyenangkan' itu diantaranya :
  • gubernur daerah ini bilang, 'wah ini kan fenomena alam 5 tahunan, kita mau apa??' [kurang lebih begitu ] dah tahu waktunya 5 tahunan, dah tahu tempat yang kena disitu lagi disitu lagi, dah tahu sebabnya air, preseden yang buruk untuk pencalonan presiden :P
  • menteri yang pernah bilang 'kalo ga mampu beli elpiji ya ga usah pake gas' [kurang lebih begitu juga] komentar juga ' banjir cuman kayak gini aja kok dibesar-besarkan' , ya sih pak semua orang juga tahu air di laut jawa lebih banyak dari banjir kemarin , tapi ......
  • wakil presiden yang lucu itu bilang, 'pokoke di jawa cuma boleh punya anak satu! kalau di papua boleh punya anak 5', weleh apa urusannya kesejahteraan sama jumlah anak, biar anak banyak asal bisa membiayai, cukup kasih sayang dan perhatian bukannya malah menambah aset bangsa, anak cuman satu tapi hasil MBA terus ga diurusin lagi [lho ini ga ada hubungannya ama banjir ya]
semoga bermanfaat

02 Februari 2007

Kembali ke Islam

Hari ini, ba'da shalat jum'at, telah kembali ke pangkuan Islam, Christie Nathalia [semoga bener tulisannya] Announcer dan Producer di Radio Trijaya. Syahadat dibimbing oleh Ustadz Setiawan Budi Utomo [semoga bener juga tulisannya] bertempat di Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia. Semoga membawa keridhaan Allah bagi kita semua

Empang itu bernama Jakarta

Hujan mengguyur Jakarta seharian kemarin, pun semalam kemudian berhenti sebentar dan pagi ini hujan deras kembali datang untuk Jakarta. Entah masih berapa juta galon air yang ada awan siap ditumpahkan untuk menbasahi dan menggenangi seluruh bagian kota ini. Rasanya curah hujan yang ekstra banyak ini bukan kali pertama terjadi di Jakarta, segitunya pembangunan jalan dan drainase sepertinya kurang diperhatikan dibanging dengan pembangunan infrastruktur yang lain. Contoh terbaru adalah pelebaran jalan M.H Thamrin dengan menghilangkan pembatas jalur cepat dan jalur lambat. Pelebaran ini dilanjutkan dengan pengaspalan kembali jalur cepat dan jalur lambat sehingga seolah menjadi satu jalur. Kegiatan pengaspalan ini ternyata dilakukan asal-asalan, pun drainase tidak dibenahi, kontur jalan-yang telah diaspal lagi-tidak dibuat cembung sehingga air dapat mengalir ke sisi pinggir dan masuk ke drainase, lubang pembuangan air juga tidak diperbesar sehingga debit air yang masuk ke saluran pembuangan kalah banyak dengan jumlah air yang diturunkan hujan. Sialnya kontur jalan yang tidak cembung dan saluran pembuangan yang kecil ini terjadi hampir di semua ruas jalan di Jakarta, sehingga cerita jalan menjadi empang setelah diguyur hujan bukan lagi istimewa
. Mungkin karena empang sudah jarang ada di Jakarta, jadi perlu adanya kejutan-kejutan kecil kepada warga Jakarta dengan empang dadakan yang banyak muncul di musim hujan. Tinggal siapkan pancing dan umpan untuk menyambut datanya para empang, dan sepertinya jangan berharap ikan dan sebangsanya akan memakan umpan, sepasang sandal atau sampah plastik lebih masuk akal akan ada di ujung kail.