27 November 2007

Life Begin At ...



the morning! itu buat saya, kalo anda milih "40" sebagai terusannya ya monggo :D
terima kasih untuk semuanya

20 November 2007

perjalanan

.... dan semoga perjalanan ini jangan berakhir, dari jalan ke jalan, kursi ke kursi, kamar ke kamar, i love travelling, hanya tolong ya, sediakan akses internet untuk mengunjungi sahabat-sahabat tersayang :D

grand mercure yk, 11:20, ngantuk, ngawur, males ngetik banyak, ngutang banyak anjangsana ke blog sahabat z z z z zzzzzzz ......

15 November 2007

Besar Komentar daripada Posting

Saya mungkin termasuk orang pada posisi seperti plesetan peribahasa tersebut. Saya memang punya banyak kesulitan dalam menulis, entah dari mana memulai hingga susunan kata dan kalimat apa yang harus saya gunakan. Ada kalanya satu atau dua paragraf yang sudah saya buat saya musnahkan dengan tombol del karena saya merasa susunannya yang berantakan atau tidak sesuai dengan maksud yang ingin saya sampaikan, belum lagi keterbatasan waktu karena kesibukan sebagai kuli :D atau karena akses ke internet yang hanya bisa saya dapat di warnet besar ini, ya saya adalah office hour blogger :ngakak:
Hal yang membuat saya tetep menjaga blog ini adalah kebiasaan klinong-klinong blog dan meninggalkan komentar. Berkunjung ke blog teman (pernah ketemu atau belum), nyek-nyek-an atau cuman sekedar say hi tanpa perduli dijawab atau tidak sama empu-nya blog adalah hal yang sangat menyenangkan. Karenanya saya tetap menuliskan beberapa patah kata di blog ini agar ketika ada yang nyasar ke blog ini, mereka tidak kecewa karena ada tulisan baru di blog saya. Begitupun saya tidak berharap bahwa komentar saya di blog manapun akan berbuah kunjungan balasan ke blog saya. Percayalah bahwa jika saya memberikan komentar itu terjadi karena saya ingin memberikan tanggapan, ikut memberi pandangan atau sekedar ikutan curhat tentang hal yang sama dan bukan karena ingin mendapat kunjungan atau komentar balasan. Saya juga (merasa) tidak pernah menyerang pemilik blog lewat komentar saya. Saya cenderung menghindari konflik di dunia blog, karena bagi saya blog is fun, sudah cukup konflik yang saya lihat dan alami di dunia nyata, biarlah blog ini menjadi tempat yang menyenangkan saja.
Saya mungkin pelanggan :D beberapa blog yang menurut saya sangat menyenangkan, pelanggan disini bisa berarti pelanggan baca atau pelanggan pengisi komentar. Itupun belum tentu juga saya meninggalkan komentar di setiap tulisan, mungkin karena saya tidak tahu harus berkomentar apa atau topik yang ditulis memerlukan waktu yang lama dalam pencernaan otak saya. Bisa juga karena tulisan-nya provokatif, menghina orang lain dan menyinggung hal-hal yang undebatable buat saya (baca: beberapa hal di agama saya). Saya setuju bahwa pemilik blog adalah tuhan bagi blog tersebut tapi saya tidak setuju bahwa pemilik blog bisa menuliskan apa saja tanpa melihat tatanan dan aturan yang telah ada dengan alasan kebebasan berpendapat. Segitunya saya tetap menahan diri untuk tidak menyerang penulis melalui komentar, cukup bagi saya tahu bahwa tulisan tersebut tidak perlu saya komentari.
Tulisan ini saya buat karena beberapa waktu lalu komentar saya dalam satu blog dihapus, beberapa hari kemudian komentar saya dihapus lagi, padahal menurut saya komentar tersebut tidak bermaksud menyinggung atau menyerang siapapun, dan beberapa hari ini saya tahu bahwa saya tidak bisa berkomentar lagi di blog tersebut (padahal saya pengen banget :nangis:) .Kalau komentar saya salah atau siapapun anda tidak berkenan kepada komentar saya, dalam tulisan ini saya tulus dan ikhlas mohon dibukakan pintu maaf, saya benar-benar tidak bermaksud menyakiti siapapun, saya sudah berusaha menjaga pilihan kata agar komentar saya tidak menyinggung siapapun. Saya ingin selalu menjaga silaturahmi meski hanya lewat satu atau dua kata komentar di blog dan saya tidak ada maksud mencari musuh di dunia manapun, hare gene nyare musuh!

ps: 2 minggu tanpa blog, tanpa klinong-klinong ternyata sangat berat :nangis:

01 November 2007

Pervasive Computing


Pagi ini pak budi (heran pagi-pagi dah ada di Jakarta) dan pak khairul dari LAPI ITB mempresentasikan tema tersebut di acara knowlodge sharing . Pervasive Computing adalah suatu lingkungan dimana sejumlah teknologi (terutama teknologi komputer) digunakan dan menyatu dalam objek dan aktivitas manusia sehari-hari, sehingga kehadirannya tidak dirasakan sebagai sesuatu yang khusus. Pervasive Computing bukan teknologi tetapi didukung oleh sejumlah teknologi yang setiap saat bisa berubah.
Gampangnya adalah gara-gara keajaiban teknologi bernama chip yang kian hari semakin mengecil ukurannya, maka sadar tak sadar kehidupan kita dikelilingi oleh komputer, hingga sadar tak sadar gaya hidup kita penuh dengan kegiatan komputasi. Hp, mp3 player, komputer, atm sampai kalkultator bertebaran di sekeliling kita, padahal semua gadget itu bisa dikatakan komputer dalam berbagai manifestasinya. Banyaknya komputer dan turunannya menurut konsep pervasive computing harusnya meningkatkan produktifitas orang yang menggunakannya, semisal administrator data centre yang bisa memantau kinerja sistem yang diawasinya tanpa harus datang ke data centre-nya sambil memberikan laporan yang diminta manajemen dan memberikan troubleshooting kepada klien yang lain melalui chating bahkan mungkin sambil memposting artikel dan menjawab komentar di blognya, semua dilakukan tanpa harus berjuang melewati kemacetan dan segala huru-hara yang terjadi di jalan. Atau bayangkan acara rapat yang diganti dengan tele-konference, peserta dari berbagai belahan dunia dan waktu dapat saling mengemukakan progress report dari pekerjaannya.
Salah satu komponen efisiensi adalah biaya, namun ada komponen efisiensi lain yang ditawarkan pervasive computing yaitu waktu. Ada risiko yang ada ketika orang menggunakan konsep ini ada pula risiko bagi yang tidak menggunakannya. Idealnya risiko yang menggunakan adalah peningkatan produktifitas dan yang tidak tentunya produktifitas yang begitu-begitu saja :D
Perkembangan hardware, software dan infrastruktur sudah demikian pesat. Siapa kira dulu internet dengan benwit 56.6 Kbps masih barang mewah, sekarang koneksi adsl dengan benwit mencapa 512 kbps tak terlalu mahal lagi. Teknologi penyimpanan sampai Giga-an sudah bukan barang mewah. Software pun tak kalah gesit dengan perkembangan prosesor, memory, kartu grafis hingga sistem penyimpanan. Ditambah dengan menjamurnya aplikasi-aplikasi internet yang memungkinkan semuanya ada dan bisa didapat di internet :D Dari sekedar aplikasi buat bernarsis ria hingga aplikasi keuangan tumbuh dan berkembang seiring berkembangnya teknologi, sehingga sedikit banyak merubah gaya hidup. Saya lupa kapan terakhir kali antri di loket untuk membayar tagihan telpon dan listrik, saya membayar tagihan tersebut di atm dan kalau lagi malas bisa lewat sms banking.
Perubahan gaya hidup ini yang mungkin menjadi semacam cultural hazard bagi kita semua. Di tempat-tempat umum orang lebih senang ngobrol atau utak-atik gadgetnya daripada mencoba berkenalan dengan orang-orang di sekitarnya, jarang bersosialisasi dengan tetangga karena sedang tenggelam dalam dunia internet (hi mbok hi mbak) :D hingga kecanduan-kecanduan akut pada gadget yang dulu mungkin tidak pernah terpikirkan. Seharusnya komputer dan sebangsanya bisa membantu meningkatkan produktifitas kita tetapi tetap menjadikan kita sebagi manusia yang manusiawi.


ps: ganti kulit nih, saya suka sekali dengan foto si kodok, it's so exotic