30 Januari 2008

kenapa?

T : "kenapa sih benderanya setengah tiang?"
J : "ohh mungkin tadi petugasnya lagi buru-buru"

23 Januari 2008

seberapa dekat

Kira-kira 2 bulan lalu saya bezoek bapak atasan yang terkapar di iccu sebuah rumah sakit di gatsu. Bapak ini tidak pernah ada riwayat sakit apa gitu (ato saya yang ga tahu) tiba-tiba ngeluh nyeri di dada, 'iseng-iseng' periksa ke klinik kantor malah langsung disediakan ambulan menuju rs. Karena namanya iccu pasien biasanya dalam keadaan tidak sadar (mungkin koma) dan hanya boleh ditungguin satu keluarganya, dan untuk pembezoek dipersilakan masuk satu-satu untuk melihat kondisi terakhir pasien atau mungkin ingin menyumbangkan doa untuk kesembuhannya
Ketika giliran saya masuk ke ruang iccu, saya kaget! ruangan itu semacam bangsal besar yang disekat-sekat dengan gorden untuk tiap pasiennya. Mungkin ada sekitar 10-an pasien yang berjajar dalam kondisinya masing-masing. Karena si bapak menempati ruang vvip yang terletak diujung bangsal itu, mau tak mau saya harus melewati satu persatu pasien yang kondisinya sangat 'memprihantikan'. Dari ekor mata saya melihat, semua pasien dalam kondisi tidak sadar, menggunakan pipa plastik yang dimasukkan ke mulut (mungkin alat bantu pernafasan) dan disebelahnya ada indikator (mungkin) detak jantung yang bunyinya nit ... nit ... nit sesuai dengan irama jantungnya masing-masing pasien. Perasaan saya semakin berkecamuk tak keruan hingga tempat tidur pasien ke 4, saya coba menelan ludah untuk mengurangi ketakutan yang seketika membayang dan damn! ludah itu nyangkut di tenggorokan. Saya tercekat dan suasana hati saya mendadak tegang. Sebelum melewati ranjang pasien ke-6 saya putuskan untuk keluar dari ruangan itu dan urung membezoek beliau. Damn! rasa takut itu begitu dasyat dan tiba-tiba memeluk saya. Pintu kematian seolah-olah begitu dekat. Keberanian saya hilang semua melihat kondisi beberapa pasien di ruangan itu
Dalam perjalanan pulang, segala bayangan tentang kematian membayangi pikiran saya. Tidak salah kata orang bahwa kematian itu begitu dekat, lebih dekat dari urat leher katanya. Kita tidak perlu vonis dokter bahwa ada kanker stadium 4 telah mendekam di tubuh kita untuk meyakinkan diri bahwa kematian begitu dekat, bahwa ajal akan dialami semua makhluk dan mati akan mengakhiri semua yang hidup.
Dalam suatu waktu mungkin kita kasihan kepada seseorang yang kita tahu sedang mendekati kematiannya karena penyakitnya, namun pernahkah kita tahu siapa yang akan menjemput kematian lebih dulu? Jadi siapa yang perlu kita kasihani? siapa yang paling dekat dengan kematian?
Karenanya, dalam menghadapi orang-orang yang 'katanya' sedang mendekati kematian, saya tidak begitu setuju jika kita menggunakan kata-kata semacam 'ayo kamu harus kuat', 'jangan menyerah', 'semoga tuhan memberikan kesembuhan', dll. Saya cenderung untuk memperlakukan orang tersebut dengan 'hahahahhaha lagi sakit ya', 'eh ngupi-ngupi di warung yuk', 'kerjaan lu dah kelar belom?' Siapa bilang hanya dia yang sedang mendekati kematian, kita semua sedang mendekati kematian, mendekati akhir tahap hidup di dunia dan mengawali hidup di dunia yang lain

ps : bapak atasan itu telah meninggal sebelum pergantian tahun kemarin (semoga amal ibadahnya menjadi cahaya yang terang di kuburnya) setelah hampir 2 bulan dirawat di iccu karena penyempitan pembuluh darah. Sempat dilakukan pemasangan balon dan ring di beberapa tempat dan rencananya akan dilanjutkan dengan stem cell. Beliau meninggal karena gagal ginjal? buku taqdir memang dasyat!

22 Januari 2008

boyz will be boyz

18 Januari 2008

konsistensi buaya

Kalo kemaren soal milih memilih maka sekarang soal konsistensi. Kenapa? karena kemaren saya ga konsisten sama tekat saya sendiri tentang blogging, saya lupa posting! waktu inget saya sudah rebutan jalan sama bis kota :nangis:

Kenapa dalam acara 'seserahan' ala betawi, pihak pengantin pria biasanya membawa roti buaya? konon katanya buaya itu termasuk hewan monogami, jadi doi adalah binatang setia pada pasangannya, ga kayak ayam yang rajin nguber-uber betina-nya. Trus? ya diharapkan calon pengantin akan setia pada pasangannya. Jika kemudian ada idiom bahwa buaya identik dengan pria flamboyan yang doyan gonta-ganti pasangan, saya tak tau bagaimana penjelasannya.
Ada hukum larangan zina yang kira-kira berbunyi dilarang melakukan hubungan seksual jika belum ada ikatan pernikahan. Kalau ada pertanyaan kenapa tidak boleh zina maka jawaban yang diharapkan adalah karena ada hukum yang melarangnya. Bisa juga jawabannya nanti bisa kena penyakit menular, aids, sindrom lupa orangnya ingat rasanya dan lain-lain :ngakak:
Jawaban terakhir ga salah juga sih mengingat penyakit yang berhubungan dengan kemaluan biasanya memang memalukan dan khusus untuk aids masih susah penyembuhannya.
Tapi jika suatu saat nanti penyakit kemaluan 'sudah' tidak memalukan dan obat penyembuh aids ada di warung sebelah? maka jawaban gugur :D

Jadi konsisten lah, mau ikut jawaban pertama atau kedua. Selamat berlibur :D

16 Januari 2008

Pilihan dan Keadaan

Apa perbedaan antara single dan jomblo ?
bisa jadi jawabnya adalah single karena pilihan dan jomblo adalah keadaan :ngakak:
tapi kalo udah milih single trus konsisten donk, jangan cengeng, maunya dimengerti ini itu, atau kalo gitu jangan malu dibilang jomblo :D
Hidup adalah pilihan, berbuat baik juga pilihan, kita bisa memilih untuk tidak berbuat apa-apa atau berbuat tidak baik. Tetap konsisten pada pilihan kita juga pilihan, kita bisa memilih untuk tidak konsisten atau tidak jelas antar konsisten dan tidak. Jadi menurut saya tidak ada kondisi dimana tidak ada pilihan, pasti ada! dengan segala konsekuensinya. Mengutip kitab suci "manusia diciptakan untuk menjadi khalifah(pemimpin)", minimal memimpin diri sendiri. Dan keberanian untuk hidup adalah pilihan, karena ada yang memilih untuk tidak hidup (meski ada yang berhasil dan tidak) :D

15 Januari 2008

Bisnis Sampingan


boleh juga obyekannya mbok
met ultah ya :D

14 Januari 2008

gamang

Saya ini lahir hampir di akhir tahun70-an, dari sd hingga sma saya tinggal bersama mbah saya yang langganan Suara Karya dan menyaksikan TVRI di tv milik beliau yang masih hitam putih. Dengan bekal secuil informasi dari sana sini saya ikut-ikutan demo mendukung reformasi. Dari sana sini pula saya membaca banyak hal tentang presiden pertama, bagaimana terjadi peralihan kekuasaan, kemudian presiden selanjutnya dan selanjutnya
Meski bertabur informasi begitu banyak, saya masih gamang?
apa yang sebenarnya terjadi? siapa mengatakan yang sebenarnya? apa yang layak saya lakukan?

pada akhirnya saya melakukan apa yang menurut hemat saya memang sepantasnya dilakukan, bahwa manusia adalah makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri dan ketika kita menyakiti makhluk lain tanpa sadar kita telah menanamkan pada diri kita sendiri bahwa cepat atau lambat kita akan dicubit oleh makhluk lain dalam kadar yang mungkin sama dengan cubitan kita dan bisa jadi lebih sakit dari cubitan yang pernah kita lakukan

09 Januari 2008

Tag itu

Sebelum 2008 saya punya tag "Sharing", walhasil hampir semua posting masuk ke tag itu :D
Setelah 2008 saya bikin tag "Ga Penting" dan naga-naganya hampir semua posting akanmasuk ke tag itu :D
Apa sih tag?
Kategori, folder, direktori, kotak-kotakan atau apalah itu mungkin penting baik untuk blogger dalam mengklasifikasikan tulisannya agar mudah dalam pencarian kelak di kemudian hari atau untuk pembaca blog tersebut untuk memudahkan membaca artikel dari kategori yang disukainya. Ada sedikit masalah ketika tag lebih dari satu untuk satu artikel, di satu sisi penulis ingin mengkategorikan dengan lebih spesifik di sisi lain mungkin menjadi ambiguitas bagi pembacanya.
Lha saya?
Blog itu ya buat sharing apa yang saya tuliskan dan biasanya yang saya tuliskan bukan masalah penting semisal kondisi makro ekonomi indonesia dari tahun ke tahun atau bagaimana trend exposure kredit bank persero. Jadi kalo tag-nya "sharing" dan "ga penting", kira-kira masih perlu apa tidak ya? :ngakak:

selamat berlibur kawan-kawan, sampai jumpa hari senin :D

08 Januari 2008

Ternyata ada


kuperan, ndeso, kamso!
Begitu film ini rilis, saya belum sempet baca-baca banyak tentang apa dan bagaimana film ini. Setelah nonton saya baru tahu bahwa ratatui itu nama makanan di negeri perancis sana. Lha kapan kemaren itu waktu lagi dinas di tempat saya nginep kok nemu nama makanan ini, saya jadi geli sendiri, emang bener-bener katrok wal ndeso saya itu. Saya sendiri ga jadi makan ratatui ini, bukan karena teringat bahwa yang membuatnya adalah batalyon tikus pimpinan remy, tapi karena saya agak-agak alergi makanan eropah sebab makanan sana itu rasanya (kata mbah saya) kayak disepak jaran, masih mending warung mi dwilingga di jalan ganesha atau bubur kumis depan kantor PR di asia-afrika :D

tentang Blog

Belakangan ini blog adalah barang yang tidak menarik lagi buat saya, apalagi meluangkan waktu untuk menulis sesuatu di tengah deraan pekerjaan yang ada. Anjangsana ke blog tetangga hanya sekedar ritual yang menjadi kurang bermakna apalagi dengan memberikan komentar yang tidak bermuatan apapun dan bisa dibilang nyampah. Entahlah, saya kehilangan hasrat yang dulu sempat menyala-nyala dalam penge-blog-an. Ajang wisata tulisan di dunia tak berujung itu sudah tidak menarik lagi, meski saya tahu bahwa saya bisa mengambil manfaat yang tak terkira darinya :nangis:

Tapi ....

Saya harus insap!
Kelesuan ini harus diakhiri, hasrat itu harus menyala kembali, harus!
mulai hari ini saya akan nyampah lagi, disini disana dan dimana-mana
mohon diterima ya sampahnya :ngakak: :ngakak: :ngakak: