21 Mei 2007

venus pindah!

Pertama sekali ini bukan tentang venus seleblog super terkenal itu :D .Minggu kemarin saya ada tugas ke Bogor, hal yang sudah lama saya tinggalkan [maksudnya lama tak dinas ke kota ini], hal itu pula yang membuat blog saya ini agak-agak jablay meski ada layanan internet gratis di tempat saya menginap. Sebelum berangkat istri dan ibu saya sudah wanti-wanti tentang hal-hal yang harus saya bawa sepulang dari sana [padahal pergi saja belum]. Pertama adalah roti unyil, secara dulu saat masih sering menghabiskan hari kerja di Bogor [sebulan bisa 1 hingga 2 minggu], biasanya makanan inilah yang saya bawa pulang kerumah sebagai buah tangan. Biasanya saya juga membawakan asinan selain roti unyil, alasannya sederhana, karena toko penjual asinan ada di sebelah toko penjual roti unyil :D .Minggu kemarin itu saya mau mengulangi ritual beberapa tahun lalu dalam berbelanja oleh-oleh di Bogor, yaitu roti unyil dan asinan. Oh ya buat yang belum tahu, roti unyil di Bogor bisa berbagai merek, bahkan di Jakarta juga ada, setali tiga uang dengan asinan yang hampir semuanya menyebut berasal dari Bogor, namun yang menjadi tujuan saya adalah roti unyil cap VENUS dan asinan Gedung Dalam. Ternyata oh ternyata roti unyil tjap VENUS sudah pindah tempat [janganlah bertanya kapan, saya pun tak diundang], jika dulu ada di ruko di jalan siliwangi dan bersebelahan dengan asinan Gedung Dalam, sekarang venus sudah punya pertokoan sendiri yaitu V-point letaknya tidak terlalu jauh dari toko sebelumnya, tinggal lurus dari jalan siliwangi hingga ketemu bunderan, nah V-point ada di sebelah kiri, masih under small construction sepertinya. Toko yang baru lebih besar dari sebelumnya, lebih terang dan lebih fancy tentunya. Pindah tempat ternyata tidak membuat kebiasaan yang lama ditinggal, pengunjung masih ngeriung di depan etalase dan pemesanan roti masih dilakukan dengan cara yang lama. Kenapa tidak membuat cara baru belanja roti unyil misalnya, pengunjung menulis daftar pesanan beserta jumlah [mungkin perlu dibuat foto tiap produk], kemudian pesanan diberikan kepada waiter dan pengunjung diberi nomor, pengunjung bisa menunggu sambil ngobrol atau sms-an di ruang tunggu, setelah pesanan selesai kasir memanggil nomor pengunjung, pengunjung bayar sambil menerima pesanannya. Kerumunan pengunjung saat peak hours bisa membuat etalase menjadi seperti gula yang dirubung ratusan semut ditambah 1 atau 2 kecoak :D dan menurut saya itu bukan pemandangan yang menyenangkan di toko makanan. Selain itu ada hal lain yang sangat-sangat saya sesalkan, kenapa asinan Gedung Dalam tak diajak pindah?? ya sih mungkin pemiliknya berbeda atau ada alasan lain kenapa mereka berpisah, namun trade mark roti venus dan asinan gedung dalam adalah menyatu [baca: sebelahan] berakhir sudah. Jadi buat para penitip oleh-oleh dari Bogor [seperti ibu dan istri saya], jika anda titip roti venus dan asinan Gedung Dalam kepada kami, sekarang kami punya alasan untuk tidak membelikan salah satunya :D

11 Mei 2007

Links!

  • gambar-gambar fractal buat wallpaper (fractal apa sih?), sila kesini
  • Transformer! cihuy banget nih
  • Top ten wilayah paling berbahaya buat wisata, ada disini horeee indonesia ga masup

Another Light Violation

Kemarin sore wilayah jalan sudirman - thamrin diguyur hujan lebat. Akibat yang bisa ditebak adalah jalan berubah menjadi genangan air dan lalu lintas yang tersendat di beberapa ruas. Kehadiran polisi sepertinya kurang begitu berarti mengingat jumlah polisi dan kendaraan yang tidak begitu seimbang, apalagi ketidakhadiran polisi. Di satu perempatan lampu merah sedang menyala, namun banyak kendaraan yang terjebak di tengah perempatan. Karena komitmen saya menghendaki berhenti di belakang garis pada saat lampu merah, saya pun berhenti. Kendaraan lain yang MENGETAHUI bahwa lampu merah menyala dan tahu terjadi kemacetan di tengah perempatan memaksakan terus maju kedepan ikut meramaikan kemacetan dengan harapan tetap terus melaju meski SEHARUSNYA berhenti. Saya kok merasa posisi saya terancam ya, berhenti di belakang garis sementara di kanan kiri mobil/motor terus melaju dengan meniupkan angin yang cukup keras. Akhirnya saya memutuskan melanggar komitmen saya sendiri dengan menerobos lampu merah. Salahkah saya?? SALAH!


ps: tidak ada polisi di perempatan itu, mungkin lagi mojok sambil bermain HT atau lagi sms-an :D

08 Mei 2007

atit eyut!

Perut saya terasa melilit-lilit dari kemarin siang. Apa yang harus disalahkan?? jus mangga di pagi hari? karena biasanya jus jambu atau jus tomat diterima dengan baik oleh perut. Semangka yang dimakan tepat setelah makan siang tanpa ada jeda air minum? terhitung sudah 4 kali saya merenung di wc dari kemarin siang, hingga sekarang belum ada tanda-tanda menghilang :(

07 Mei 2007

saya merokok (lagi)

Hadir dalam pertemuan komunitas yang penuh asap, membuat saya merasa aneh. Saya sudah bertekat untuk berhenti merokok setahun yang lalu, meski sempat 2 kali menemani beberapa teman untuk mengisi bermain-main dengan bara api pada jarak kurang dari 10 cm di depan bibir (bilang aja ngrokok! susah amat). Aneh karena sebenarnya ada rasa ingin bertukar asap dengan beliau-beliau ini, namun saya terikat dengan komitmen saya, namun sepertinya harus ada jalan keluar. Saya ijin ke mbok untuk shalat maghrib di belakang ci-tos (padahal sudah menjelang isya :D ). Setelah maghrib kok saya jadi belok ke supermarket ya (disitu ada yang jual rokok), ah alesan, bilang saja kepengen!. Saya beli dji sam soe premium, karena sempat lihat tempat rokok epat isinya rokok dibungkus kertas emas, niatnya mau minta aja sama epat, tapi kok tinggal 2 atau 3?, wah bisa jadi bahan nih (hahahaha sorry pat). Dan terjadilah semuanya, saya merokok 2 !! dan ternyata masih enak saja ya barang yang satu itu :D . Ngomong-omong simbok gimana?? bobol juga ga ya? (ehmmm enaknya diomongin ga ya?)
Anyway by the way busway, kebanyakan teman-teman saya mengira bahwa saya berhenti merokok karena saya takut sama istri. Melalui forum ini saya katakan bahwa hal tersebut adalah SALAH. Saya berhenti merokok bukan karena takut istri (emang istriku yang imut itu debt collector apa). Dari blog yang lama baru ingat ternyata saya berhenti merokok beberapa bulan setelah menikah. Melalui forum ini pula saya mau menjelaskan atas dasar apa saya berhenti merokok (penting banget ya?)

Pertama, dimulai ketika masih kuliah saya punya 'teman dekat' yang anti rokok. Anti rokok banget, padahal waktu itu saya lagi getol-getolnya ngebul, maklum sebagai mahasiswa saya rawan stress (gaya). Tugas-tugas lumayan banyak dan hampir semua programming, yang membuat saya begadang di rumah teman (lho). Tanya punya tanya, ternyata ayah temen saya meninggal karena komplikasi macam-macam penyakit yang salah satunya karena beliau adalah perokok berat. Bahkan teman saya ini cerita bahwa ayahnya sempat impoten beberapa waktu sebelum ajalnya, tak heran bila kemudian teman saya menyatakan perang terhadap perokok. Dia tak segan menegur (lebih tepat berteriak) bila ada asap rokok beterbangan di sekelilingnya, hingga mengambil rokok dari tas dan mematahkannya di depan muka saya. Alih-alih bersimpati dengan ke-antiannya, saya cenderung melawan setiap perilakunya terhadap perokok. Atas nama man's pride saya menganggap bahwa tindakannya tidak menghargai orang lain. Intinya adalah saya tidak ingin anak saya menjadi paranoid terhadap rokok karena riwayat yang tidak baik pada orangtuanya. Saya juga tidak ingin di hari tua saya (kalau sempat) menjadi saat yang memilukan karena anak saya harus menjaga orang tua yang kurus, peyot, terbatuk-batuk dan terbaring di ranjang kemudian anak saya menasihati sembari ngomel "ayah sih pake ngrokok segala??", atau anak saya curhat ke temennya sambil nangis sesenggukan "ayahku sakit a,b,c,d segitunya masih bandel ngrokok, coba kalo ga, pan kita bisa jojing bareng di disko malem ini"

Kedua, seringkali dalam perjalanan ke kantor/rumah, di mal atau dekat sekolah, saya mendapati anak laki-laki (belum, mereka belum remaja, masih anak-anak) sedang berusaha membuat bahwa gaya merokok mereka kelihatan cool, nggaya dan keren, walau di mata saya perbuatan mereka tak lebih dari beginner yang baru belajar, megang aja masih kaku, asap dilempar kemana-mana, monyongnya mana tahan. Atau anak smu yang bergerombol di restoran cepat saji sambil klepas-klepus menyemburkan asap dari bibir-bibir kecilnya, sementara matanya jelalatan kemana-mana. Rasanya mau marah tapi gimana, wong saya dulu kurang lebih ya kayak gitu, mau mengingatkan takut dibilang "siapa elu", akhirnya saya cuma bisa mengelus dada (dada saya sendiri), saya bersyukur saya sudah berhenti merokok :D. Intinya adalah jika di kemudian hari anak lelaki saya kedapatan merokok, saya bisa tegas melarang tanpa harus adu argumen karena saya adalah perokok juga :D

Rasanya hampir semua perokok tahu risiko merokok adalah ini dan itu dan ini dan itu, entah berbanding lurus atau terbalik dengan manfaat yang bisa diterima, hal itu sangat disadari para perokok. Saya hanya berbagi alasan mengapa saya harus berhenti merokok, sekarang dan selamanya (kalau bolong sedikit mohon dimaklumi :D). Taqdir, ajal dan teman-temannya memang sudah digariskan, namun tak salah bila kita berusaha mencapai yang lebih baik dengan usaha-usaha yang realistis selain menyerah pada apa yang telah digariskan.

ps: kopdar sepertinya agenda yang harus dirutinkan mbok :D

02 Mei 2007

..... rumah baru!

yang kecil yang kecil ....
yang nyicil yang nyicil ....

yang packing yang packing
yang pindah yang pindah
yang beberes yang beberes

yang pegel yang pegel
...... horeeeee rumah baru!