24 Oktober 2007

Meliburkan diri

Libur lebaran kali ini menurut saya cuma pemborosan semata. Pemerintah sepertinya lebih berpihak kepada pembenaran para PNS yang hobi bolos dan mangkir dari tugasnya, sementara orang-orang produktif dibiarkan bekerja setengah hati karena situasi yang kurang mendukung dalam pekerjaannya. Saya, yang bukan orang produktif pun merasakan imbasnya, waktu yang seharusnya bisa saya gunakan untuk blogging ataupun membalas email-email di milis ter-konversi menjadi waktu bermain dengan shabrina, melihat film di dvd bajakan hingga menyaksikan gemerlapnya racun televisi :D fyi buka dan tutup-nya warnet tempat saya mengakses internet sesuai dengan hari kerja :D
Televisi memang keajaiban yang masih belum terkalahkan, bahkan oleh internet (karena di rumah saya tidak ada akses internet), banyak ilmu bisa tergali pun 'keajaiban-keajaiban' yang terlihat tanpa harus mengernyitkan alis. Berikut isi kotak ajaib itu yang masih teringat hingga sekarang

  • Kapan itu ada berita tentang grebeg syawal di cirebon. Ritual ini juga terjadi di Jogja dan klaten (ya-qawiyyu) dimana gunungan hasil bumi dan makanan di bagikan kepada khalayak ramai yang sedang ngalap berkah dari keraton/panitia. Bedanya di Cirebon ritual ini dimulai dengan acara makan-makan anggota Keraton Cirebon, kemudian SISA-SISA makanan inilah yang disebarkan untuk dibagi-bagi, jadi maklum saja kalau ada yang kebagian tulang ayam yang sudah di-BRAKOTI CONGOR-CONGOR keraton. Lhadalah, saya hanya bisa mengelus dada (dada saya sendiri tentunya), dunia memang penuh dengan keajaiban. Semoga beritanya salah.
  • Ada berita tentang ditangkapnya 2 wanita anggota aliran sesat di Medan. Aliran ini merekrut anggotanya ala MLM, setiap anggota harus mendapatkan teman atau pengikut beberapa orang. Syaratnya hanya dengan membayar Rp 300 ribu. Ketika anggota yang ditangkap itu diwawancarai untuk apa uang apa tersebut, dengan muka pasrah namun serius dia menjawab "Uang itu untuk biaya masuk surga" :ngakak: Himpitan ekonomi tanpa diimbangi kesadaran spiritual bisa membuat semua orang kehilangan nurani dan akal sehat.
Hari Jum'at 19 Oktober 2007 saya sudah masuk kantor seperti biasa, lembur sih judulnya, karena kantor tempat saya bekerja adalah lembaga yang harus mengurusi kepentingan publik. Perjalanan ke kantor merupakan saat-saat yang menyenangkan hari itu, tak lebih dari 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk menuju pusat kota dari rumah saya yang di pinggiran jakarta (tapi masih jakarta :D). Acara pulang kantor hingga hari ini masih terbilang lancar, belum sehiruk-pikuk hari-hari biasa.
Ada oleh-oleh dari temen saya yang baru mudik dari Padang, yaitu keripik balado. Saya yakin anda semua tahu nama di bawah tulisan kripik balado itu :DSemoga bulan Syawal membawa perubahan yang berarti bagi arah hidup kita semua, Amin.

17 komentar:

Anonim mengatakan...

kok hari ini kripik tinggal bungkus nya doang yaaa :(

Anang mengatakan...

maaf lahir batin ya

Anonim mengatakan...

sek kang... sampeyan itu yo laweyan tho ternyata... ealahhh... tonggo.. hahaha...

btw met beraktivitas deh... semangat.!!! baru tahu kalau mbak CH jualan kripik. :p

Anonim mengatakan...

hwaduh! ada CONGOR??? kasar sekali sampeyan ini. hehhhhh....

anyway anyhow (hayyyak!!), aku kemaren juga dapet oleh2 kripik balado. enak sihhh, tapi bujubuset pedesnyaaaaaa.....

Anonim mengatakan...

loh...jumat dah masuk tho...? cian dech....tp diitung lemburkan...?
curang!!
giliran yg libur 3 hr itu dipotong cuti tahunan, dan lebih tega lagi tgl 12 jg dipotong cuti jg! nasib nasib!!

Anonim mengatakan...

pantes christine hakim udah ga main pelem lagi, rupanya dia banting stir. Eh tapi boleh juga saya ikut ngerasain kripiknya, saya seneng bgt tuh...jadi ngiler :D

iway disini mengatakan...

to oktav:
lha sapa yang ngabisin??

to mata:
yes bos, mbah saya ada di suronalan-pajang :D

to venus:
sekali-kali misuh mbok, mosok lempeng terus n yes itu kripik pedes banget

to evi:
hehehehe lumayan dapat uang jajan

to hedi:
baca koment osinaga :D

Anonim mengatakan...

suronalan kui yo mlebune pajang, soto pajang ijek bablas meneh..ojo sebut2 laweyan jek.

mbok mase laweyan ki

Anonim mengatakan...

kui ki mung ngiming-imingi tok to mas alah2 hehehe...

iway disini mengatakan...

@iqbal:
kecamatan laweyan le :D

iway disini mengatakan...

@langit:
memberitakan, ora ngiming-imingi

Anonim mengatakan...

solo makanan khas e swieke kratonan sama sate jamu yo way?

Anonim mengatakan...

Christine Hakim memang toko tempat menjual oleh-oleh khas Padang, lokasinya didekat Jembatan Siti Nurbaya. Jembatan ini khas, karena dikiri kanan jembatan dipenuhi pedagang kaki lima, tempat anak-anak muda nongrong sambil melihat perahu-perahu berlayar. rasanya di daerah lain belum ada jembatan yang dipinggirnya digunakan untuk area penjual makanan.

Mariskova mengatakan...

Kalo bayar 500 ribu, bisa duluan masuk surganya? heheheheh...

Thanks ya Mas atas ipodnya :D It's better now. Obatnya butuh 24 jam utk manjur. Tau gitu nenggak paramex ajah.

Anonim mengatakan...

sejak ada internet, aku dah lama nda nonton tv :(

Iman Brotoseno mengatakan...

ha ha Christine Hakim memang asli Minangkabau,..cuma nggak nyana side job juga

Anonim mengatakan...

heh? kok itu namanya Christine Hakim sih? waaaah.....gak main film jualan kripik?