Dalam beberapa hal debugging bisa menjadi pekerjaan yang menyenangkan, menyebalkan atau membosankan. Berikut tipe-tipe suasana hati yang berhubungan dengan debugging
- Menyenangkan, program yang di-debug masih utuh teringat di dalam otak kita, hafal algoritmanya, urut-urutan eksekusi prosedur, sub prosedur dan hasil yang diharapkan dari eksekusi program itu, apalagi ditemani cemilan, yang manis-manis dan tidak dibawah tekanan garismati(deadline)
- Menyebalkan, ada perintah dari bos bahwa ada program yang harus diperbaiki karena outputnya tidak sesuai harapan. Entah itu program punya siapa, gimana urut-urutannya, belum lagi alur program yang berantakan (maksudnya ga sesuai dengan logika kita), atau kita tidak familiar dengan bahasa yang dipakai (bahasa kalbu, ketangkep bahasa ??). Ada juga yang lebih menyebalkan, sebenernya program buatan sendiri, cuman udah agak lama, jadi cuman sedikit ingatan yang masih tersisa di program itu. Ada pertentangan ketika akan mengubah source-nya, sok-sok masih inget sebernarnya ini ga perlu diubah padahal memang harus diubah, sok-sok ini yang membuat debugging jadi semakin lama dan lama. Not to mentioned "under deadline pressure".
- Membosankan, nih program sudah terlalu lama di-debug alias ga selesai-selesai :D , entah karena programmernya oon (lho siapa ini ?? programmer baru), atau karena permintaan user yang aneh-aneh (minta program yang bisa jalan sendiri, pake ngomong atau bisa diganti-ganti wajah). Sambilan yang menyenangkan untuk kegiatan ini tentu saja tidur sambil menunggu sebenarnya sampai kapan debugging (lebih tepatnya masih programming) selesai, toh gaji masih dibayar kan :P .
powered by performancing firefox
Tidak ada komentar:
Posting Komentar