06 Oktober 2008

Pintu Maaf


Pintu yang satu ini sebenarnya bisa terbuka kapan saja, bahkan bisa saja tak pernah tertutup
Namun embel-embel 'maaf' membuat jadwal terbuka dan tertutup-nya tergantung suasana hati pemiliknya, karena maaf sedikit banyak bersentuhan dengan ego dan ego pastinya tak jauh-jauh dari harga diri yang dipatok pemiliknya. Namun jika boleh bermohon, murahkanlah harga diri anda saat-saat sekarang bahkan gratiskanlah jika mungkin. Di saat hampir semua orang di Indonesia meminta maaf lepas dari apa suku agama ras dan anatominya (halah yang ini ngarang), rasanya terlalu naif bila kita masih berpendirian bahwa si A tak pantas mendapatkan maafku, atau kelakuan si B benar-benar tak termaafkan. Sementara rasa canggung dan malu sebagian besar orang terabaikan dalam bermaaf-maafan, mungkin ini saat yang tepat untuk ikut dalam arus menepiskan segala sekat dalam bermaaf-maafan.

untuk semua postingan saya yang menyebalkan
untuk semua komentar saya yang menyakitkan
sudilah kiranya dibukakan pintu maaf

segala kebaikan akan terbalas dengan kebaikan
dan segala keikhlasan akan berbalas dengan amalan

6 komentar:

Anang mengatakan...

izinkan di hari nan fitri anang menghaturkan maaf atas semua noda dan dosa yg pernah terjadi antara kita. maafin anang way..

Anonim mengatakan...

Lagi deh Way....maapin lagi...ya? ya?

latree mengatakan...

aku juga minta maaf way.....

Anonim mengatakan...

taqobalallahu minna wa minkum
Mohon dimaafkan segala salah. Semoga Allah jadikan kita insan yg jauh lebih baik, lebih mulia, dan lebih berguna bagi sebanyak mungkin manusia. Amin

iway disini mengatakan...

to anang:
sama-sama nang

to mbak endang:
heeh mbak, lagi dan lagi :D

to la:
yo mbok

to ahmad:
amin

Anonim mengatakan...

Iway,
Saya juga mohon maaf lahir dan batin, jika ada komentarku yang membuat kurang berkenan